Cari Blog Ini

Site Links

About

Featured Posts

Featured Posts

Featured Posts

Site Links

Senin, 25 Maret 2019

Filled Under:

Review Film Pitch Black

Share
Asal Mula Kisah Riddick dalam Film Pitch Black

Halo semuanya, jumpa lagi! Setelah lama tidak menulis review film, akhirnya saya sekarang menyempatkan diri untuk membuat review film lagi. Kali ini film yang akan direview adalah film science fiction (sci-fi) thriller atau sci-fi horor berjudul Pitch Black. Film yang diproduksi oleh PolyGram Filmed Entertainment (yang kemudian merger dengan Universal Pictures) dan Interscope Communications pada tahun 2000 silam ini disutradarai oleh David Twohy. Mungkin kita semua banyak yang tahu mengenai tokoh Riddick dalam franchise film The Chronicles of Riddick yang dirilis tahun 2004 dan film Riddick yang dirilis tahun 2013 silam. Tetapi banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya film-film tersebut adalah sequel dari sebuah film yang menceritakan tokoh Riddick. Film Pitch Black adalah film pertama yang mengisahkan karakter terkenal tersebut dan yang melejitkan nama aktor terkenal asal Amerika, Vin Diesel, yang tampil juga dalam film The Fast and the Furious dan xXx. Dia berperan sebagai tokoh utama, Richard B. Riddick, seorang buronan yang diburu oleh banyak pemburu bayaran.

Image result for pitch black movie poster

Dikisahkan di masa depan pada saat perjalanan antar bintang sudah menjadi kenyataan, sebuah pesawat komersil luar angkasa Hunter-Gratzner yang mengangkut 40 orang penumpang beserta awaknya terbang mengarungi ruang angkasa menuju New Mecca. Karena perjalanan yang sangat jauh dan memakan waktu lama, maka para penumpang dan awak ditidurkan di dalam mesin kriogenik (mesin pendingin), kecuali seorang tahanan bernama Riddick yang sengaja tidak ditidurkan dalam perjalanan ini. Di tengah perjalanan, pesawat tersebut dihantam oleh hujan meteorit berukuran kecil sehingga mengakibatkan pesawat tersebut berada dalam keadaan darurat dan sang kapten tewas karena kejadian tersebut. Sang pilot pesawat, Carolyn Fry, dan navigator, Greg Owens, berusaha mengendalikan pesawat. Tanpa sempat mereka sadari, ternyata ada sebuah planet besar di dekat mereka dan pesawat mereka tertarik oleh gravitasi planet tersebut sehingga pesawat Hunter-Gratzner jatuh tak terkendali dengan kecepatan tinggi ke permukaan planet tersebut.

Related imageHanya 11 orang yang selamat dari kejadian ini: Sang pilot, Carolyn Fry, yang diperankan oleh aktris Australia, Radha Mitchel, yang juga membintangi film Silent Hill dan Surrogates; seorang pemburu bayaran, William J. Johns, yang diperankan oleh Cole Hauser, yang juga membintangi film The Cave; 4 orang jemaah haji yang terdiri dari seorang ‘Imam’ bernama Abu Al-Walid, yang diperankan oleh Keith David, yang juga membintangi film Cloud Atlas, beserta 3 orang anaknya yaitu Ali, Hassan, dan Suleiman. Kemudian juga ada Paris P. Ogilvie, seorang penjual barang antik yang diperankan oleh aktor Australia, Lewis Fitz-Gerald; Jack, seorang remaja yang lari dari orangtuanya, yang diperankan oleh model asal Australia, Rhiana Griffith; sepasang penduduk New Mecca, John ‘Zake’ Ezekiel dan Sharon ‘Shazza’ Montgomery, yang diperankan oleh aktris Australia, Claudia Black; dan tentu saja Richard B. Riddick, seorang tahanan yang sejak lama menjadi buronan dan akhirnya ditangkap oleh William J. Johns.  Tetapi mengapa banyak aktor dan aktris Australia yang bermain di film ini? Mungkin ada hubungannya dengan lokasi syuting film ini yang berada di Australia.

Mereka terdampar di planet gurun yang tandus dengan 3 matahari! Dua matahari berwarna kuning/oranye dan satu matahari berwarna biru. Setelah keluar dari reruntuhan pesawat, mereka pergi berjalan untuk mencari air. Johns mengingatkan bahwa mereka semua harus berhati-hati dengan Riddick karena dia adalah tahanan yang sangat berbahaya dan bisa saja membunuh mereka semua. Setelah berjalan beberapa jauh mereka menemukan pemukiman manusia yang sudah lama ditinggalkan beserta sebuah pesawat angkasa yang kosong. Ternyata pernah ada sekelompok geologis di planet tersebut. Setelah mempelajari model tata surya yang ada di dalam sebuah bangunan yang terbengkalai, mereka menyadari bahwa matahari tidak pernah terbenam selama 22 tahun di planet tersebut. Mereka juga mengetahui bahwa ternyata setiap 22 tahun sekali terjadi gerhana matahari total di planet tersebut karena semua planet dan ketiga matahari dalam tata surya tempat mereka terdampar dalam keadaan sejajar dan gerhana matahari tersebut berlangsung sangat lama.

Related image

Tanpa mereka ketahui sebelumnya, planet tempat mereka berada sekarang ternyata juga dihuni oleh mahluk yang sangat buas. Mahluk tersebut tinggal di tempat yang gelap di gua-gua di bawah tanah. Singkat cerita, Zake dan Ali tewas dimangsa oleh mahluk tersebut ketika mereka berada di tempat yang gelap. Riddick berkata bahwa para geologis yang sebelumnya menghuni planet tersebut semuanya tewas dimangsa oleh mahluk buas pada saat gerhana matahari total 22 tahun yang lalu. Tidak lama kemudian gerhana matahari pun mulai nampak dan mahluk-mahluk buas tersebut keluar ke permukaan dan berterbangan mencari mangsa ketika keadaan mulai gelap. Sontak, mereka semua lari tunggang-langgang menuju reruntuhan pesawat yang mereka tumpangi sebelumnya. Keadaan gelap ini justru menguntungkan bagi Riddick karena dia memiliki pengelihatan yang sangat peka terhadap cahaya dan dapat melihat dengan normal tanpa bantuan alat apapun dalam keadaan gelap gulita. Shazza tewas oleh mahluk-mahluk tersebut ketika tengah berjuang menuju reruntuhan pesawat. Seketika keadaan sudah menjadi gelap gulita dan mahluk-mahluk tersebut dalam keadaan lapar! Mampukah para penyintas lainnya menyelamatkan diri dari ancaman mahluk-mahluk buas di planet tersebut? Bagaimanakan kisah perjuangan mereka? Siapa saja kah yang akhirnya selamat sampai dengan akhir film? Untuk mengetahuinya silakan kamu menonton filmnya.

Sudah banyak tema cerita film sci-fi horor sejenis yang dibuat sebelumnya. Sebut saja film Alien yang menceritakan sekelompok awak pesawat ruang angkasa yang diteror oleh mahluk buas setelah mereka mendarat di sebuah planet asing. Meskipun tema cerita Pitch Black mirip dengan film tersebut, tetapi sang sutradara mampu membuat film ini menjadi berbeda dengan film-film sci-fi bertema serupa. Ekstrimnya keadaan di planet tempat para penyintas berada digambarkan dengan sangat kontras. Kita dapat melihat keadaan siang hari yang terang dan panas karena ada tiga matahari yang bersinar, seketika menjadi gelap gulita karena gerhana matahari total. Kemudian bentuk dari mahluk buas penghuni planet di film ini juga dapat membuat kita ketakutan jika melihatnya. Ya, mahluk buas di film ini disebut Bioraptors. Mahluk tersebut sangat peka terhadap cahaya, mempunyai dua kaki yang berkuku tajam, memiliki sayap, memiliki ekor yang bercabang dan tajam, bergigi runcing, tidak memiliki mata, dan memiliki kemampuan ekolokasi untuk melihat (seperti pada hewan kelelawar).

Related image

Desain eksterior pesawat ruang angkasa Hunter-Gratzner bisa dibilang oke, meskipun bukan yang terbagus jika dibandingkan dengan film-film sci-fi lainnya yang berbiaya tinggi. Dengan bentuk yang panjang dan bagian-bagian yang dapat dilepaskan dengan kendali pilot, menjadikan pesawat tersebut dapat berukuran sangat kompak dan menjadi lebih ringan. Pesawat tersebut juga memiliki rem udara (yang dalam dunia penerbangan disebut dengan spoiler) yang berfungsi untuk menahan laju pesawat dalam kecepatan rendah. Walaupun pada kenyataannya di film ini fitur tersebut gagal beroperasi dan rem udara tersebut terlepas dikarenakan laju pesawat yang sangat kencang. Meskipun desain eksterior pesawat tersebut bisa dibilang lumayan untuk sebuah film sci-fi, tetapi desain interior pesawat ini bisa dibilang seadanya dan terkesan kuno dan tidak sesuai untuk setting film ini yaitu di masa depan. Ruang kriogenik yang lebih menyerupai lemari, serta tombol-tombol di ruang kendali pilot yang terkesan ‘jadul’ untuk zamannya. Jika kita teliti, kita juga bisa melihat banyak selang yang ada di ruang kokpit pesawat lebih menyerupai selang AC atau selang mesin cuci yang terkesan hanya ditempel begitu saja oleh kru film. Kemudian peralatan yang ditinggalkan oleh tim geologi yang sebelumnya tinggal di planet di film ini juga tidak ada yang modern dan terkesan kurang futuristik. Bisa dilihat bahwa sang sutradara kurang memerhatikan detil desain produksi di film ini sehingga film ini terkesan seperti film kelas B (B movie).

Karakter dan penokohan di film ini sangat menarik. Sebagian besar tokoh utama di fim ini memiliki round character. Jika kita lihat secara keseluruhan dari awal sampai dengan akhir film, ada perubahan di hampir setiap karakter pada tokoh utama di film ini. Perubahan dari seorang yang berpikiran egois yang hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri dan kemudian berubah menjadi seorang yang rela berkorban demi orang lain dapat kita lihat pada karakter tokoh sang pilot, Carolyn Fry. Perubahan dari seorang anti-hero yang sangat berbahaya dan kemudian berubah menjadi penyelamat dapat kita lihat pada karakter tokoh Richard B.Riddick. Perubahan dari seorang yang terlihat baik dan dianggap sebagai pelindung dan ternyata adalah seorang yang egois dan penuh dengan kepalsuan dapat kita lihat dari karakter tokoh pemburu bayaran, William J. Johns. Perubahan dari seorang yang terlihat kuat tetapi ternyata adalah seorang yang berbeda dengan apa yang kita lihat secara fisik dapat kita lihat dari penokohan remaja, Jack. Bahkan menurut saya, planet tempat para tokoh tersebut terdampar pun juga merupakan sebuah karakter tersendiri yang dapat berubah dengan drastisnya. Dari keadaan panas, kering, dan terang benderang, seketika menjadi gelap gulita. Tidak ada yang tetap atau stagnan di film ini, semua berubah. Apakah ini memang disengaja oleh sang sutradara? Ataukah tidak disengaja? Yang pasti karakter dan penokohan yang ada di film ini juga ditunjang dengan akting para aktor dan aktris yang prima. Akting Vin Diesel dan Radha Mitchell bisa dibilang cukup baik dan maksimal.

Related imageCukup disayangkan bahwa film-film sequel Pitch Black ini bisa dibilang kurang sukses dan kurang bagus dari berbagai segi. Mulai dari cerita, penokohan, karakter, akting para pemain filmnya, spesial efek, CGI, dan juga keuntungan yang didapat dari film-film tersebut tidak memenuhi target audiens dan kritikus.  Saya rasa memang benar adanya bahwa film sequel, triquel, atau apapun namanya terkadang tidak sebagus film pertamanya.


Trailer:




Oleh Riko Wahyudi, 25 Maret 2019

3 komentar:

  1. Yang saya sayangkan kenapa Carolyn sang kapten malah tewas di mangsa "monster"² itu dan ridick tidak menolong 😢 padahal Carolyn berusaha menyelamatkan ridick juga😢 sangat disayangkan Carolyn tidak selamat😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah memberikan komentarnya. Silakan juga lihat review film lainnya di blog saya ini :-)

      Hapus

2014 © Movieism
Designed By Templateism | Templatelib