Cari Blog Ini

Site Links

About

Featured Posts

Featured Posts

Featured Posts

Site Links

Kamis, 04 April 2019

Filled Under:

Review Film Starship Troopers

Share




Berperang Melawan Serangga dalam Film Starship Troopers

Jika ada yang bertanya kepada saya, film tahun 1990-an apa yang paling berkesan? Sebagai pecinta film fiksi ilmiah atau sci-fi saya akan menjawab film yang berkesan adalah Starship Troopers. Ya, lagi-lagi film sci-fi akan dibahas kali ini. Bagi kalian generasi tahun 1990-an pasti mengetahui film epik ini. Film ini dibesut oleh sutradara terkenal asal Belanda, Paul Verhoeven, yang sebelumnya juga menyutradarai film seperti Total Recall dan Basic Instinct. Film ini diproduksi oleh Touchstone Pictures dan diedarkan oleh TriStar Pictures dan Buena Vista International. Film yang dirilis pada tahun 1997 ini diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul sama karya Robert A. Heinlein.



Image result for starship troopers movie poster 1997

Film ini mengisahkan perjalanan tiga sahabat selepas mereka lulus sekolah SMU sampai dengan menjadi taruna militer dan berperang melawan mahluk asing. Mereka adalah John ‘Johny’ D. Rico, yang diperankan oleh aktor Casper Van Dien, yang juga membintangi film Tarzan and the Lost City dan Sleepy Hollow; Carmen Ibanez, yang diperankan oleh aktris Denise Richards, yang juga membintangi film Wild Things dan Undercover Brother; dan Carl Jenkins, yang diperankan oleh aktor Neil Patrick Harris, yang juga membintangi film Gone Girl dan menjadi cameo di film Harold & Kumar Go to White Castle dan Escape from Guantanamo Bay. Johny dan Carmen adalah sepasang kekasih dan Carl adalah sahabat mereka yang bersekolah di sekolah yang sama. Kemudian juga ada Dizzy Flores, yang dibintangi oleh aktris Dina Meyer, yang juga tampil dalam film Saw. Dia berperan sebagai teman sekelas mereka dan juga secara terang-terangan menyukai Johny walaupun Johny sudah memiliki pacar, yaitu Carmen. Juga ada sang guru, Jean Rasczak, yang diperankan oleh aktor Michael Ironside, yang juga bermain dalam film Top Gun dan The Machinist.

Dikisahkan pada abad ke-24 di masa depan, dunia diperintah oleh The Global Federation of Earth secara militeristik. Manusia sedang dalam keadaan berperang dengan mahluk asing berbentuk serangga yang disebut Bugs atau Arachnids dari tata surya Arachnid di ujung galaksi Bimasakti, tepatnya dari planet bernama Klendathu. Karena keadaan ini maka tatanan masyarakat dibagi menjadi dua; warga sipil (civilians) dan warga negara (citizens). Status citizens lebih tinggi dan memiliki hak yang lebih daripada civilians. Untuk mendapatkan status sebagai citizens, mereka harus masuk ke dalam militer dan berperang melawan para serangga untuk mendapatkan status tersebut. Carmen dan Carl mendaftar untuk menjadi kadet militer. Karena tidak ingin berpisah dengan Carmen, Johny pun ikut mendaftar walaupun bertentangan dengan kehendak orangtuanya yang menginginkannya untuk meneruskan kuliah di universitas. Karena nilai yang diperoleh Johny rendah, maka dia hanya bisa masuk ke Mobile Infantry (semacam pasukan infanteri darat), sedangkan Carmen lolos masuk ke sekolah pilot dan Carl lolos masuk ke sekolah intelejen militer. Ternyata Dizzy juga ikut mendaftar dan masuk ke Mobile Infantry bersama dengan Johny.

Related image

Di sekolah pilot, Carmen bertemu dengan Zander Barcalow, yang diperankan oleh Patrick Muldoon, dan akhirnya mereka saling menyukai. Dizzy pun juga semakin berani mendekati Johny di Mobile Infantry. Ketika dalam pelatihan militer, Johny dikeluarkan dan dihukum cambuk karena mengakibatkan tewasnya salah seorang rekannya ketika melakukan latihan militer. Nasib pun berubah seketika, ketika sebuah asteroid jatuh ke bumi menghantam kota kelahiran Johny, Buenos Aires, Argentina dan menewaskan jutaan orang termasuk orangtua Johny. Asteroid tersebut dikirim oleh mahluk serangga dari sistem bintang Arachnid. Johny pun bergabung kembali dengan militer untuk selanjutnya berperang melawan mahluk serangga. Johny dan pasukan Mobile Infantry diterjunkan ke planet Klendathu untuk menumpas para mahluk serangga. Tetapi mereka justru dikalahkan oleh mahluk tersebut dengan korban tewas di pihak Mobile Infantry mencapai ratusan ribu jiwa. Mahluk yang disebut Bugs ini ternyata banyak jenisnya, mulai dari serangga tentara sampai dengan serangga yang dapat mengeluarkan plasma untuk menjatuhkan/menghancurkan pesawat militer yang dikirim manusia ke planet tersebut. Sisa pasukan yang selamat ditarik kembali menuju stasiun luar angkasa terdekat. Di sana Carmen melihat nama Johny ada di antara daftar prajurit yang tewas. Para ilmuwan federasi beranggapan bahwa pasti ada serangga ‘pintar’ yang berperan sebagai pemimpin di planet Klendathu dan planet-planet sekitarnya karena mereka mampu mengirim asteroid ke bumi dari jauh dan juga mampu mengalahkan pasukan militer manusia yang menyerang mereka. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Mampukah manusia mengalahkan mahluk serangga tersebut? Apakah sampai di situ akhir kisah Johny? Bagaimanakah nasib Carmen dan Carl? Silakan kamu menonton filmnya atau membaca novelnya.

Sutradara Paul Verhoeven menyutradarai film ini dengan ciamik. Tim yang menangani spesial efek dan CGI film ini juga patut diacungi jempol. Spesial efek dan CGI di film ini akan terlihat kurang nyata jika kita bandingkan dengan film-film sci-fi saat ini, tetapi spesial efek dan CGI di film ini begitu memukau dan sangat maju untuk zamannya, yaitu tahun 1990-an. Penggambaran mahluk serangga dengan berbagai jenisnya cukup membuat kita merasa takut dan jijik. Walaupun masih terlihat belum 'halus' dan masih ‘kasar’, tetapi penggambaran pesawat/kapal luar angkasa, stasiun luar angkasa, mahluk-mahluk serangga, dan planet-planet di film ini bisa dibilang lumayan bagus. Kemudian bagi kamu yang tidak tahan melihat banyaknya darah dan adegan-adegan kekerasan, sebaiknya tidak menonton film ini. Darah dan potongan-potongan tubuh manusia ‘menghiasi’ pemandangan di film ini. Mahluk-mahluk serangga dengan mudahnya ‘menyobek’ tubuh pasukan militer yang menyerbu mereka. Kamu pasti akan merasa ngilu dan mual. Film ini cukup sadis dan penuh dengan kekerasan!

Related image

Saya akan membahas cerita bagaimana pasukan Mobile Infantry dengan telak dikalahkan oleh mahluk-mahluk serangga di planet Klendathu pada serangan pertama dari sudut pandang saya. Penyerbuan tersebut membuktikan kurang matangnya persiapan dari federasi dan betapa memandang rendahnya manusia/federasi terhadap mahluk serangga dalam film ini. Jika ingin mengetahui kekuatan lawan, seharusnya pasukan militer federasi bisa mengirimkan pengintai nirawak terlebih dahulu, barulah kemudian mengirimkan drone untuk mengalahkan mahluk serangga tersebut, bukan pasukan militer manusia.

Cerita dasar di film ini bisa dibilang biasa saja, seperti pada film-film percintaan remaja pada umumnya. Sepasang kekasih yang harus berpisah karena masuk ke sekolah yang berbeda dan kemudian menemukan cinta baru di sekolah tersebut. Yang menjadikannya spesial adalah latar cerita tersebut berlangsung. Ya, dengan latar perang antar bintang dengan mahluk asing, menjadikan film ini menarik untuk disimak. Karakter dan penokohan di film ini bisa dibilang biasa saja, bahkan terkesan klise. Tokoh Johny dan Carmen yang digambarkan sebagai idola remaja di sekolahnya, baik semasa di SMU maupun ketika di sekolah militer. Johny dikenal sangat berbakat di bidang olahraga dan Carmen adalah gadis yang cantik dan berbakat. Mereka digambarkan sebagai pasangan serasi dan banyak yang iri terhadap mereka, salah satunya yaitu tokoh Dizzy, yang digambarkan sebagai tokoh yang tanpa malu ‘mengejar’ tokoh Johny. Tokoh Carl yang digambarkan sebagai kutu buku yang secara fisik kurang menarik tetapi memiliki kemampuan telepati. Kemudian tokoh Rasczak yang digambarkan sebagai guru dan seorang letnan pemimpin pasukan militer yang tegas. Akting para aktor dan aktris di film ini juga bisa dibilang biasa saja dan kurang menonjol.

Related image

Novel Starship Troopers kerap dituding sebagai propaganda militer yang mengagungkan paham fasisme. Nuansa militerisme yang kental juga dapat kita lihat dengan jelas di filmnya. Mulai dari pelatihan militer yang keras, hingga dimunculkannya video-video propaganda militer dapat kita lihat di film ini. Kemudian juga penggambaran citizens yang digambarkan sebagai kaum yang patriotik dan bukan pengecut seperti yang digambarkan untuk para civilians. Para penguasa dan pemimpin federasi di film ini mampu membangkitkan semangat militerisme di kalangan anak muda dengan menciptakan ‘musuh’ yang membahayakan umat manusia, yaitu serangga, untuk memuluskan keinginan mereka menguasai galaksi. Tidak ada demokrasi dan kepentingan individu yang digambarkan/dimunculkan di film ini, semua berdasarkan perintah militer. Tetapi sang penulis naskah, Edward Neumeier, dan sang sutradara, Paul Verhoeven, mampu mengubah nuansa yang ditampilkan dalam film ini menjadi semacam satire dan sarkasme dan bahkan seperti mengolok-olok paham militerisme dan fasisme.

Trailer:





Oleh Riko Wahyudi, 4 April 2019

0 komentar:

Posting Komentar

2014 © Movieism
Designed By Templateism | Templatelib