Berperang Melawan Serangga dalam Film Starship Troopers
Jika ada yang bertanya kepada saya, film tahun 1990-an apa yang paling berkesan? Sebagai pecinta film fiksi ilmiah atau sci-fi saya akan menjawab film yang berkesan adalah Starship Troopers. Ya, lagi-lagi film sci-fi akan dibahas kali ini. Bagi kalian generasi tahun 1990-an pasti mengetahui film epik ini. Film ini dibesut oleh sutradara terkenal asal Belanda, Paul Verhoeven, yang sebelumnya juga menyutradarai film seperti Total Recall dan Basic Instinct. Film ini diproduksi oleh Touchstone Pictures dan diedarkan oleh TriStar Pictures dan Buena Vista International. Film yang dirilis pada tahun 1997 ini diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul sama karya Robert A. Heinlein.
Film ini
mengisahkan perjalanan tiga sahabat selepas mereka lulus sekolah SMU sampai
dengan menjadi taruna militer dan berperang melawan mahluk asing. Mereka adalah
John ‘Johny’ D. Rico, yang diperankan oleh aktor Casper Van Dien, yang juga
membintangi film Tarzan and the Lost City
dan Sleepy Hollow; Carmen Ibanez,
yang diperankan oleh aktris Denise Richards, yang juga membintangi film Wild Things dan Undercover Brother; dan Carl Jenkins, yang diperankan oleh aktor
Neil Patrick Harris, yang juga membintangi film Gone Girl dan menjadi cameo
di film Harold & Kumar Go to White Castle dan Escape from Guantanamo Bay. Johny dan Carmen adalah sepasang kekasih dan Carl adalah
sahabat mereka yang bersekolah di sekolah yang sama. Kemudian juga ada Dizzy
Flores, yang dibintangi oleh aktris Dina Meyer, yang juga tampil dalam film Saw. Dia berperan sebagai teman sekelas
mereka dan juga secara terang-terangan menyukai Johny walaupun Johny sudah
memiliki pacar, yaitu Carmen. Juga ada sang guru, Jean Rasczak, yang diperankan
oleh aktor Michael Ironside, yang juga bermain dalam film Top Gun dan The Machinist.
Dikisahkan pada abad ke-24 di masa depan, dunia diperintah oleh The Global Federation of Earth secara militeristik. Manusia sedang dalam keadaan berperang dengan mahluk asing berbentuk serangga yang disebut Bugs atau Arachnids dari tata surya Arachnid di ujung galaksi Bimasakti, tepatnya dari planet bernama Klendathu. Karena keadaan ini maka tatanan masyarakat dibagi menjadi dua; warga sipil (civilians) dan warga negara (citizens). Status citizens lebih tinggi dan memiliki hak yang lebih daripada civilians. Untuk mendapatkan status sebagai citizens, mereka harus masuk ke dalam militer dan berperang melawan para serangga untuk mendapatkan status tersebut. Carmen dan Carl mendaftar untuk menjadi kadet militer. Karena tidak ingin berpisah dengan Carmen, Johny pun ikut mendaftar walaupun bertentangan dengan kehendak orangtuanya yang menginginkannya untuk meneruskan kuliah di universitas. Karena nilai yang diperoleh Johny rendah, maka dia hanya bisa masuk ke Mobile Infantry (semacam pasukan infanteri darat), sedangkan Carmen lolos masuk ke sekolah pilot dan Carl lolos masuk ke sekolah intelejen militer. Ternyata Dizzy juga ikut mendaftar dan masuk ke Mobile Infantry bersama dengan Johny.
Di sekolah
pilot, Carmen bertemu dengan Zander Barcalow, yang diperankan oleh Patrick Muldoon, dan akhirnya mereka saling menyukai. Dizzy pun juga semakin berani mendekati
Johny di Mobile Infantry. Ketika
dalam pelatihan militer, Johny dikeluarkan dan dihukum cambuk karena mengakibatkan
tewasnya salah seorang rekannya ketika melakukan latihan militer. Nasib pun berubah seketika, ketika sebuah asteroid jatuh ke bumi menghantam kota kelahiran Johny, Buenos Aires, Argentina dan menewaskan jutaan orang termasuk orangtua Johny. Asteroid tersebut dikirim oleh mahluk serangga dari sistem bintang Arachnid. Johny pun bergabung kembali dengan militer untuk selanjutnya
berperang melawan mahluk serangga. Johny dan pasukan Mobile Infantry diterjunkan ke planet Klendathu untuk menumpas para
mahluk serangga. Tetapi mereka justru dikalahkan oleh mahluk tersebut dengan korban tewas di pihak Mobile Infantry mencapai ratusan ribu jiwa. Mahluk
yang disebut Bugs ini ternyata banyak
jenisnya, mulai dari serangga tentara sampai dengan serangga yang dapat
mengeluarkan plasma untuk menjatuhkan/menghancurkan pesawat militer yang dikirim
manusia ke planet tersebut. Sisa pasukan yang selamat ditarik kembali menuju
stasiun luar angkasa terdekat. Di sana Carmen melihat nama Johny ada di antara
daftar prajurit yang tewas. Para ilmuwan federasi beranggapan bahwa pasti ada
serangga ‘pintar’ yang berperan sebagai pemimpin di planet Klendathu dan
planet-planet sekitarnya karena mereka mampu mengirim asteroid ke bumi dari jauh dan
juga mampu mengalahkan pasukan militer manusia yang menyerang mereka. Bagaimanakah
kisah selanjutnya? Mampukah manusia mengalahkan mahluk serangga tersebut? Apakah
sampai di situ akhir kisah Johny? Bagaimanakah nasib Carmen dan Carl? Silakan
kamu menonton filmnya atau membaca novelnya.
Sutradara Paul Verhoeven menyutradarai film ini dengan ciamik. Tim yang menangani spesial efek dan CGI film ini juga patut diacungi jempol. Spesial efek dan CGI di film ini akan terlihat kurang nyata jika kita bandingkan dengan film-film sci-fi saat ini, tetapi spesial efek dan CGI di film ini begitu memukau dan sangat maju untuk zamannya, yaitu tahun 1990-an. Penggambaran mahluk serangga dengan berbagai jenisnya cukup membuat kita merasa takut dan jijik. Walaupun masih terlihat belum 'halus' dan masih ‘kasar’, tetapi penggambaran pesawat/kapal luar angkasa, stasiun luar angkasa, mahluk-mahluk serangga, dan planet-planet di film ini bisa dibilang lumayan bagus. Kemudian bagi kamu yang tidak tahan melihat banyaknya darah dan adegan-adegan kekerasan, sebaiknya tidak menonton film ini. Darah dan potongan-potongan tubuh manusia ‘menghiasi’ pemandangan di film ini. Mahluk-mahluk serangga dengan mudahnya ‘menyobek’ tubuh pasukan militer yang menyerbu mereka. Kamu pasti akan merasa ngilu dan mual. Film ini cukup sadis dan penuh dengan kekerasan!
Saya akan membahas
cerita bagaimana pasukan Mobile Infantry
dengan telak dikalahkan oleh mahluk-mahluk serangga di planet Klendathu pada
serangan pertama dari sudut pandang saya. Penyerbuan tersebut
membuktikan kurang matangnya persiapan dari federasi dan betapa memandang
rendahnya manusia/federasi terhadap mahluk serangga dalam film ini. Jika ingin
mengetahui kekuatan lawan, seharusnya pasukan militer federasi bisa mengirimkan
pengintai nirawak terlebih dahulu, barulah kemudian mengirimkan drone untuk
mengalahkan mahluk serangga tersebut, bukan pasukan militer manusia.
Cerita dasar di
film ini bisa dibilang biasa saja, seperti pada film-film percintaan remaja
pada umumnya. Sepasang kekasih yang harus berpisah karena masuk ke sekolah yang
berbeda dan kemudian menemukan cinta baru di sekolah tersebut. Yang
menjadikannya spesial adalah latar cerita tersebut berlangsung. Ya, dengan
latar perang antar bintang dengan mahluk asing, menjadikan film ini menarik
untuk disimak. Karakter dan penokohan di film ini bisa dibilang biasa saja,
bahkan terkesan klise. Tokoh Johny dan Carmen yang digambarkan sebagai idola remaja di sekolahnya, baik semasa di SMU maupun ketika di sekolah militer. Johny dikenal sangat berbakat di bidang olahraga dan Carmen adalah gadis yang cantik dan berbakat. Mereka digambarkan sebagai pasangan serasi dan banyak yang
iri terhadap mereka, salah satunya yaitu tokoh Dizzy, yang digambarkan sebagai
tokoh yang tanpa malu ‘mengejar’ tokoh Johny. Tokoh Carl yang digambarkan
sebagai kutu buku yang secara fisik kurang menarik tetapi memiliki kemampuan
telepati. Kemudian tokoh Rasczak yang digambarkan sebagai guru dan seorang
letnan pemimpin pasukan militer yang tegas. Akting para aktor dan aktris di
film ini juga bisa dibilang biasa saja dan kurang menonjol.
Novel Starship Troopers kerap dituding sebagai propaganda militer yang mengagungkan paham fasisme. Nuansa militerisme yang kental juga dapat kita lihat dengan jelas di filmnya. Mulai dari pelatihan militer yang keras, hingga dimunculkannya video-video propaganda militer dapat kita lihat di film ini. Kemudian juga penggambaran citizens yang digambarkan sebagai kaum yang patriotik dan bukan pengecut seperti yang digambarkan untuk para civilians. Para penguasa dan pemimpin federasi di film ini mampu membangkitkan semangat militerisme di kalangan anak muda dengan menciptakan ‘musuh’ yang membahayakan umat manusia, yaitu serangga, untuk memuluskan keinginan mereka menguasai galaksi. Tidak ada demokrasi dan kepentingan individu yang digambarkan/dimunculkan di film ini, semua berdasarkan perintah militer. Tetapi sang penulis naskah, Edward Neumeier, dan sang sutradara, Paul Verhoeven, mampu mengubah nuansa yang ditampilkan dalam film ini menjadi semacam satire dan sarkasme dan bahkan seperti mengolok-olok paham militerisme dan fasisme.
Trailer:
Link trailer: https://www.youtube.com/watch?v=zPYuV_jGk7M
0 komentar:
Posting Komentar